Sebelum
saya menjelaskan sedikit banyaknya tentang Website Perusahaan TIK yang cukup
membangun perekonomian Nasional. Terlebih dahulu saya akan mengkategorikan
beberapa Website perusahaan TIK yang mendukung perekonomian Nasional.
Diantaranya :
- e-Goverment : Bidang Pemerintahan /
Administrasi publik
- e-Bussiness : Bergerak di bidang Bisnis
- e-Learning : Bidang Pembelajaran /
Diklat
- e-Health : Bidang Kesehatan
- e-Employment : Bidang Tenaga Kerja
- e-Environment : Lingkungan Hidup
- e-Agriculture : Bidang Pertanian
- e-Science : Ilmu Pengetahuan
Pengertian E-Learning
E-learning adalah suatu sistem atau konsep pendidikan
yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar. Berikut
beberapa pengertian E-learning dari berbagai sumber:
- Pembelajaran
yang disusun dengan tujuan menggunakan sistem elektronik atau komputer
sehingga mampu mendukung proses pembelajaran (Michael, 2013:27).
- Proses
pembelajaran jarak jauh dengan menggabungkan prinsip-prinsip dalam proses
pembelajaran dengan teknologi (Chandrawati, 2010).
- Sistem
pembelajaran yang digunakan sebagai sarana untuk proses belajar mengajar
yang dilaksanakan tanpa harus bertatap muka secara langsung antara guru
dengan siswa (Ardiansyah, 2013).
Karakteristik E-learning
Menurut Rosenberg (2001) karakteristik E-learning
bersifat jaringan, yang membuatnya mampu memperbaiki secara cepat, menyimpan
atau memunculkan kembali, mendistribusikan, dan sharing pembelajaran dan
informasi. Karakteristik
E-learning menurut Nursalam (2008:135) adalah:
- Memanfaatkan
jasa teknologi elektronik.
- Memanfaatkan
keunggulan komputer (digital media dan komputer networks)
- Menggunakan
bahan ajar yang bersifat mandiri (self learning materials) kemudian
disimpan di komputer, sehingga dapat diakses oleh doesen dan mahasiswa
kapan saja dan dimana saja.
- Memanfaatkan
jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar, dan hal-hal yang
berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di
komputer.
Zenius Sebagai Perusahaan TIK di Bidang
Pendidikan
PT Zenius Education didirikan oleh Sabda PS dan Medy Suharta pada tahun 2004 dan terdaftar sebagai perusahaan resmi
pada 7 Juli 2007. Zenius Education menyediakan layanan akses
pendidikan dalam format video berbahasa Indonesia yang disajikan baik secara
online melalui website (zenius.net), maupun secara offline dengan media CD dan
DVD.[2][1] Beberapa media startup Indonesia menyebutkan bahwa, Zenius hadir sebagai
bentuk revolusi pendidikan di Indonesia dengan mengedepankan cara berpikir
kritis, logis, rasional, dan pengetahuan sains yang terintegrasi terhadap semua pelajar Indonesia.
Zenius menyediakan
materi, soal, dan pembahasan soal untuk jenjang SD, SMP, SMA, dan untuk
persiapan SBMPTN. Jadi untuk pengguna yang sudah kuliah pun masih ada yang
menggunakan zenius untuk keperluan belajarnya. Pada 16-20 Maret 2015, Zenius
Education menjadi satu di antara 12 perusahaan yang mewakili Indonesia dalam
acara CeBIT 2015, sebuah pameran teknologi terbesar di dunia yang
diselenggarakan setiap tahun di Jerman.
Berikut adalah grafik
yang menggambarkan sejauh mana pegaruh Zenius Education terhadap dunia
pendidikan Indonesia, khususnya pelajar di Indonesia.
Kelebihan E-learning
Kelebihan
E-learning ialah memberikan fleksibilitas, interaktivitas, kecepatan,
visualisasi melalui berbagai kelebihan dari masing-masing media (Sujana, 2005 :
253 ). Menurut L. Tjokro (2009:187), E-learning memiliki banyak kelebihan yaitu
:
- Lebih mudah
diserap, artinya menggunakan fasilitas multimedia berupa gambar, teks,
animasi, suara, video.
- Jauh lebih
efektif dalam biaya, artinya tidak perlu instruktur, tidak perlu minimum
audiensi, bisa dimana saja, bisa kapan saja, murah untuk diperbanyak.
- Jauh lebih
ringkas, artinya tidak banyak formalitas kelas, langsung pada pokok
bahasan, mata pelajaran sesuai kebutuhan.
- Tersedia 24
jam/hari – 7 hari/minggu, artinya penguaasaan materi tergantung pada
semangat dan daya serap siswa, bisa dimonitor, bisa diuji dengan e-test.
Kekurangan E-learning
Kekurangan E-learning menurut L. Gavrilova (2006:354)
adalah pembelajaran dengan model E-learning membutuhkan peralatan tambahan yang
lebih (seperti komputer, monitor, keyboard, dsb). Kekurangan E-learning yang
diuraikan oleh Nursalam (2008:140) sebagai berikut:
- Kurangnya
interaksi antara pengajar dan pelajar atau bahkan antar pelajar itu
sendiri.
- Kecenderungan
mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya membuat
tumbuhnya aspek bisnis/komersial.
- Proses belajar
mengajar cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.
- Berubahnya
peran pengajar dari yang semula menguasai teknik pembelajaran
konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang
menggunakan ICT (information, communication, dan technology).
- Tidak semua
tempat tersedia fasilitas internet ( mungkin hal ini berkaitan dengan
masalah tersedianya listrik, telepon, ataupun komputer).
- Akses pada
komputer yang memadai dapat menjadi masalah tersendiri bagi peserta
didik.
- Peserta didik
bisa frustasi jika mereka tidak bisa mengakses grafik, gambar, dan video
karena peralatan yang tidak memadai.
- Tersedianya
infrastruktur yang bisa dipenuhi.
Daftar
Pustaka
http://www.zenius.net
Allen, Michael. 2013. Michael Allen’s Guide to
E-learning. Canada : John Wiley & Sons.
Ardiansyah,
Ivan. 2013. Eksplorasi Pola Komunikasi dalam Diskusi Menggunakan Moddle pada
Perkuliahan Simulasi Pembelajaran Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia,
Bandung-Indonesia.
Chandrawati,
Sri Rahayu. 2010. Pemanfaatan E-learning dalam Pembelajaran. No 2 Vol. 8. http://jurnal.untan.ac.id/
Nursalam dan Ferry Efendi. 2008. Pendidikan
dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
L. Tjokro, Sutanto. 2009. Presentasi yang
Mencekam. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Sujana, Janti Gristinawati dan Yuyu Yulia.
2005. Perkembangan Perpustakaan di Indonesia. Bogor: IPB Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar