Minggu, 11 Maret 2018

Web Semantic


Semantic Web


                Web Semantic adalah sekumpulan informasi yang dikumpulkan dengan metode tertentu agar dapat dengan mudah diproses oleh mesin, dalam skala yang besar. Ini seperti cara yang efisien dari representasi data pada World Wide Web, atau sebagai database global yang saling terhubung. Web Semantic dikembangkan oleh sebuah tim di World Wide Web consortium.


                Sedangkan menurut Tim Berners-Lee, web semantik adalah sebuah percobaan untuk memperluas potensi sebuah web dengan memperlua analogi dari kelakuan masyarakat.

Istilah Web Semantik itu sendiri diperkenalkan oleh Tim Berners-Lee, penemu World Wide Web. Sekarang, prinsip web semantik disebut-sebut akan muncul pada Web 3.0, generasi ketiga dari World Wide Web. Bahkan Web 3.0 itu sendiri sering disamakan dengan Web SemantikWeb Semantik menggunakan XML, XMLS (XML Schema), RDF, RDFS (Resources Description Framework Schema) dan OWL. komponen-komponen penyusun dari WEB 3.0 antara lain :
  • Web Semantic
  • Format Mikro
  • Pencarian dalam bahasa pengguna
  • Penyimpanan data yang besar
  • Pembelajaran lewat mesin

Sebuah web Semantic tidak berdiri sendiri, terdiri dari berbagai macamkomponen-komponen yang saling berhubungan satu sama lainya. Komponen yang terdapat dalam sebuah web semantic antara lain:
1.    XML, menyediakan sintaksis untuk dokumen yang terstruktur;
2.    XML Schema, adalah bahasa untuk membatasi struktur dari dokumen XML;
3.    RDF, model data sederhana yang berhubungan dengan object (“resource”) dan bagaimana mereka berhubungan. Sebuah model data RDF dapat ditulis dengan sintaksis XML;
4.     Skema RDF, adalah vocabulary untuk mendeskripsikan property dan class dari RDF;
5.  OWL, menambahkan beberapa kosa kata untuk menjelaskan property dan class, antara lain: hubungan antara class, kardinalitas, persamaan, karakteristik dari property.
6.   DAML adalah usaha untuk menyediakan primitive pemodelan yang lebih kaya dari pada RDF dan RDF schema. Kemudian digabung  dengan group lain, dinamakan Ontology Inference Language (OIL), yang berusaha untuk menyediakan kalsifikasi yang lebih baik dengan menggunakan konstruksi dari kecerdasan buatan yang berbasis frame.



Dari penjelasan di atas dapat kita ketahui bahwa Web Semantic memiliki keuntungan dibanding web tradisional pada umumnya. Sekilas memang terlihat sama, akan tetapi web semantic memiliki keunggulan di dalam sistem pencariannya, pencarian pada web semantic lebih terstruktur, lebih luas, karena kata yang dimasukkan dapat lebih spesifik (selama dapat dimengerti oleh mesin).

Disini dapat kita ambil contoh salah satu web jejaring sosial yang sudah berkembang ke web semantic ini, yaitu Facebook ( www.facebook.com). Sejak April 2010, Facebook menggunakan sebuah platform bernama Open Graph yang merupakan salah satu platform web semantic. Terlihat perbedaan ketika Facebook saat pertama kali diluncurkan dengan sekarang, dimana dulu facebook hanya sekedar web jejaring sosial, dan sekarang sistem pencariannya sudah meluas dan lebih interaktif dibanding ketika baru diluncurkan.

Kelebihan
·        Metode pencarian yang lebih akurat & luas. Misalnya saja kita ingin mencari foto ataupun video kiriman teman maupun dari Fanpages, kita tinggal memasukkan kata kuncinya. Maka facebook akan mencari bukan hanya dari judul halaman saja, melainkan keseluruhan mencakup caption dari postingan yang kita cari bahkan tautan luar pun bisa ikut terdeteksi oleh facebook.
·        Mudah untuk digunakan oleh semua kalangan, dan di perangkat manapun.
·    Fitur yang hampir lengkap dibanding dengan sosial media yang lain, ditambah dengan adanya permainan di dalam facebook semakin melengkapi fiturnya.

Kekurangan
·      Karena sistem pencarian yang semakin luas, maka akan lebih mudah untuk mencari hal – hal yang berbau negatif
·      Memudahkan tersebarnya berita – berita yang kebenarannya masih dipertanyakan, bahkan berita yang tidak benar pun bisa menjadi viral.
· Mudahnya membuat akun facebook membuat naiknya kasus penipuan dengan menggunakan akun – akun palsu.


Daftar Pustaka

Tim-Berners Lee, Wendy Hall, James A. Hendler, Kieron O'Hara, Nigel Shadbolt and Daniel J. Weitzner, A Framework for Web ScienceFoundations and Trends in Web Science, ISBN: 1-933019-33-6 144 pp, September 2006

Mardianto, Andi. “Web Semantik”. 15 Desember 2011. https://andimardianto.wordpress.com/2011/12/15/web-semantik/.

Macmanus, Richard. “Top 10 Semantic Web Products of 2010”. 29 Desember 2010. https://readwrite.com/2010/12/29/top_10_semantic_web_products_of_2010/.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bioinformatika

            Istilah  bioinformatics  mulai dikemukakan pada pertengahan era  1980-an  untuk mengacu pada penerapan  komputer  dalam biolog...