BAB 1
PENDAHULUAN
Perkembangan kota adalah perubahan fisik kota
sebagai akibat dari perkembangan masyarakat kota. Pertumbuhan kota berasal
dari berbagai faktor yang mempengaruhi tingkat produktivitas dan kualitas
hidup tenaga kerja (Glaeseret al, 1995). Teori Konsentris (The Concentric Theory) Teori ini dikemukakan oleh E.W. Burgess (Yunus,
1999), atas dasar tudy kasusnya mengenai morfologi kota Chicago, menurutnya
sesuat kota yang besar mempunyai kecenderungan berkembang ke arah luar di semua
bagian-bagiannya. Masing-masing zona tumbuh sedikit demi sedikit ke arah luar.
Oleh karena semua bagian-bagiannya berkembang ke segala arah, maka pola
keruangan yang dihasilkan akan berbentuk seperti lingkaran yang
berlapis-lapis, dengan daerah pusat kegiatan sebagai intinya.
Sedangkan Migrasi manusia adalah perpindahan penduduk dengan
tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas
administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi
internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang
relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain. Arus
migrasi ini berlangsung sebagai tanggapan terhadap adanya perbedaan pendapatan
antara kota dan desa. Namun, pendapatan yang dimaksud bukanlah pendapatan
aktual, melainkan penghasilan yang diharapkan (expected income).
Kerangka Skematik ini merupakan aplikasi dari model dekskripsi Todaro mengenai
migrasi. Premis dasar yang dianut dalam model ini adalah bahwa para migran
mempertimbangkan dan membandingkan pasar-pasar tenaga
kerja yang tersedia
bagi mereka di sektor pedesaan dan perkotaan, serta memilih salah satunya yang
dapat memaksimumkan keuntungan yang diharapkan. Besar kecilnya keuntungan yang
mereka harapkan diukur berdasarkan besar kecilnya selisih antara pendapatan
riil dari pekerjaan di kota dan di desa, angka tersebut merupakan
implementasinya terhadap peluang migran untuk mendapatkan pekerjaan di kota.
Kota Bekasi merupakan salah satu kota yang
terdapat di provinsi Jawa Barat, Indonesia.
Nama Bekasi berasal dari kata bagasasi yang artinya sama dengan candrabaga yang
tertulis dalam Prasasti Tugu era Kerajaan Tarumanegara, yaitu nama sungai yang melewati
kota ini. Kota ini merupakan bagian dari megapolitan Jabodetabek dan menjadi kota dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di Indonesia.
Saat ini Kota Bekasi berkembang menjadi tempat tinggal kaum urban dan sentra
industri.[2] ,kota
bekasi juga dijuluki sebagai Kota Patriot dan Kota Pejuang.
BAB 2
ISI
Berdasarkan
Istilah, Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan perkotaan. Kekotaan menyangkut
sifat-sifat yang melekat pada kota dalam
artian fisikal, social, ekonomi, budaya. Perkotaan mengacu pada areal yang memiliki suasana penghidupan dan
kehidupan modern dan menjadi wewenang
pemerintah kota.
Secara
umum wilayah kota adalah kelompok penduduk yang bertempat
tinggal bersama-sama dalam suatu wilayah menurut peraturan-peraturan yang telah ditentukan. Kota adalah suatu wilayah yang didalamnya memiliki aksesbilitas seperti pusat pemukiman penduduk, pusat kegiatan ekonomi, pusat kegiatan politik, pusat hiburan, dan pusat kegiatan social budaya. Kota merupakan kawasan pemukiman yang secara fisik ditujukan oleh kompulan rumah yang mendominasi tata ruangnya dan memiliki berbagai fasilitas untuk mendukung kehidupan warganya secara mandiri. Kota juga merupakan sebuah area urban yang berbeda dari desa atau kampung berdasarkan ukurannya, kepadatan penduduk, kepentingan, kegiatan, atau status hukum.
tinggal bersama-sama dalam suatu wilayah menurut peraturan-peraturan yang telah ditentukan. Kota adalah suatu wilayah yang didalamnya memiliki aksesbilitas seperti pusat pemukiman penduduk, pusat kegiatan ekonomi, pusat kegiatan politik, pusat hiburan, dan pusat kegiatan social budaya. Kota merupakan kawasan pemukiman yang secara fisik ditujukan oleh kompulan rumah yang mendominasi tata ruangnya dan memiliki berbagai fasilitas untuk mendukung kehidupan warganya secara mandiri. Kota juga merupakan sebuah area urban yang berbeda dari desa atau kampung berdasarkan ukurannya, kepadatan penduduk, kepentingan, kegiatan, atau status hukum.
Definisi Pertumbuhan Kota
Pertumbuhan dan perkembangan kota pada prisipnya menggambarkan proses berkembangnya suatu
kota. Pertumbuhan kota mengacu pada pengertian secara kuantitas, yang dalam
hal ini diindikasikan oleh besaran faktor produksi yang dipergunakan oleh
sistem ekonomi kota tersebut. Semakin besar produksi berarti ada peningkatan
permintaan yang meningkat. Indikasi ini dapat dilihat pada struktur kegiatan
perekonomian dari primer kesekunder atau tersier. Secara umum kota akan mengalami
pertumbuhan dan perkembangan melalui keterlibatan aktivitas sumber daya
manusia berupa peningkatan jumlah penduduk dan sumber
daya alam dalam kota yang bersangkutan (Hendarto, 1997).
daya alam dalam kota yang bersangkutan (Hendarto, 1997).
Faktor Pertumbuhan Kota & Perkembangan Penduduk
Penyebab perkembangan suatu
kota tidak disebabkan oleh satu hal saja melainkan oleh
berbagai hal yang saling berkaitan seperti hubungan antara kekuatan politik dan pasar, kebutuhan politik, serta faktor-faktor sosial budaya. Pada umumya, terdapat tiga faktor utama yang mempengaruhi perkembangan kota yaitu:
berbagai hal yang saling berkaitan seperti hubungan antara kekuatan politik dan pasar, kebutuhan politik, serta faktor-faktor sosial budaya. Pada umumya, terdapat tiga faktor utama yang mempengaruhi perkembangan kota yaitu:
- · Faktor penduduk, yaitu adanya pertambahan penduduk baik disebabkan
- · Faktor sosial ekonomi, yaitu perkembangan kegiatan usaha masyarakat.
- Faktor sosial budaya, yaitu adanya perubahan pola kehidupan dan tata cara masyarakat akibat pengaruh luar, komunikasi dan sistem informasi.
Perkembangan
penduduk data disebabkan oleh dua hal, yaitu secara alami(internal) dan migrasi (eksternal), perkembangan secara
alami adalah yang berkaitan dengan kelahiran dan kematian yang terjadi di kota
tersebut, migrasi berhubungan dengan
pergerakan penduduk dari luar kota masuk ke dalam kota.
Menurut Daljoeni (1987) pembahasan tentang laju perkembangan meliputi jumlah, pertambahan,
kepadatan dan penyebaran. Penyebaran penduduk dipengaruhi oleh empat unsur geografis yaitu lokasi,
iklim, tanah dan air.
Di kota Bekasi,
menurut Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota
Bekasi Alexander Zulkarnain, mengatakan wilayah Kota Bekasi tiap tahun menjadi
tujuan bagi para pendatang baru usai Lebaran.
Rata-rata kenaikan jumlah penduduk di
Kota Bekasi mencapai 3 persen dari total jumlah penduduk 2.592.819 jiwa atau
sekitar 77.785 orang pertahun.
"Kenaikan jumlah penduduk di Kota
Bekasi mencapai 3 persen tiap tahun," ujar Alexander Zulkarnain, Senin
(4/8).
Dia mengatakan, kenaikan 3 persen
tersebut meliputi angka kematian, angka kelahiran, serta migrasi penduduk.
"Yang pasti, kenaikan jumlah
penduduk selalu terjadi setelah arus balik Lebaran" ujar Alexander.
Pihaknya akan melakukan pengawasan
administrasi terhadap para pendatang baru usai Lebaran.
"Kita memang tidak bisa melarang
orang yang bermigrasi ke Kota Bekasi. Yang bisa kita lakukan adalah mengontrol
tertib administrasi. Jika ingin tinggal dan menetap di Kota Bekasi, sepatutnya
mereka memiliki KTP (kartu tanda penduduk) Kota Bekasi. Operasi Yustisi Kependudukan
hanya untuk menyisir penduduk yang tidak memiliki KTP," katanya.
Dia menambahkan, pihaknya akan
melakukan razia kependudukan dalam waktu dekat ini.
"Yang jelas, jika ingin menetap
di Kota Bekasi harus memiliki KTP Kota Bekasi," imbuhnya.
Di pihak lain, tujuan bagi para
pendatang baru selain bekerja di pabrik, mereka juga mengincar pekerjaan di
hotel, apartemen atau mal yang banyak berdiri di Kota Bekasi.
BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN
Kota
adalah suatu wilayah yang didalamnya memiliki aksesbilitas seperti pusat pemukiman penduduk, pusat kegiatan
ekonomi, pusat kegiatan politik, pusat
hiburan, dan pusat kegiatan
social budaya. Kota Bekasi adalah salah satu
kita di Provinsi Jawa Barat, Kota
ini merupakan bagian dari megapolitan Jabodetabek dan menjadi kota dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di Indonesia. Menurut Kepala Dinas Kependudukan
Kota Bekasi tiap tahun menjadi tujuan bagi para pendatang baru, terutama seusai
lebaran. Dengan rata – rata kenaikan jumlah penduduk sebesar 3% dari
total jumlah penduduk 2.592.819 jiwa atau sekitar 77.785 orang pertahun, jumlah
ini diperkirakan akan terus meningkat tiap tahunnya.
SARAN
Berdasarkan
uraian diatas saya
menyarankan agar ketika suatu kota akan
merencanakan pembangunan
yang mencakup pertumbuhan dan perkembangan,
perlu memerhatikan beberapa aspek yaitu aspek ekonomi, sosial dan ekologi, agar pembangunan yang terjadi tidak akan
menimbulkan berbagai masalah baru.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar