Kamis, 05 Januari 2017

Pertumbuhan Penduduk & Migrasi Kota Bekasi

BAB 1
PENDAHULUAN

Perkembangan kota adalah perubahan fisik kota sebagai akibat dari perkembangan masyarakat kota. Pertumbuhan kota berasal dari berbagai faktor yang mempengaruhi tingkat produktivitas dan kualitas hidup tenaga kerja (Glaeseret al, 1995). Teori Konsentris (The Concentric Theory) Teori ini dikemukakan oleh E.W. Burgess (Yunus, 1999), atas dasar tudy kasusnya mengenai morfologi kota Chicago, menurutnya sesuat kota yang besar mempunyai kecenderungan berkembang ke arah luar di semua bagian-bagiannya. Masing-masing zona tumbuh sedikit demi sedikit ke arah luar. Oleh karena semua bagian-bagiannya berkembang ke segala arah, maka pola keruangan yang dihasilkan akan  berbentuk seperti lingkaran yang berlapis-lapis, dengan daerah pusat kegiatan sebagai intinya.
Sedangkan Migrasi manusia adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain. Arus migrasi ini berlangsung sebagai tanggapan terhadap adanya perbedaan pendapatan antara kota dan desa. Namun, pendapatan yang dimaksud bukanlah pendapatan aktual, melainkan penghasilan yang diharapkan (expected income). Kerangka Skematik ini merupakan aplikasi dari model dekskripsi Todaro mengenai migrasi. Premis dasar yang dianut dalam model ini adalah bahwa para migran mempertimbangkan dan membandingkan pasar-pasar tenaga kerja yang tersedia bagi mereka di sektor pedesaan dan perkotaan, serta memilih salah satunya yang dapat memaksimumkan keuntungan yang diharapkan. Besar kecilnya keuntungan yang mereka harapkan diukur berdasarkan besar kecilnya selisih antara pendapatan riil dari pekerjaan di kota dan di desa, angka tersebut merupakan implementasinya terhadap peluang migran untuk mendapatkan pekerjaan di kota.
Kota Bekasi merupakan salah satu kota yang terdapat di provinsi Jawa Barat, Indonesia. Nama Bekasi berasal dari kata bagasasi yang artinya sama dengan candrabaga yang tertulis dalam Prasasti Tugu era Kerajaan Tarumanegara, yaitu nama sungai yang melewati kota ini. Kota ini merupakan bagian dari megapolitan Jabodetabek dan menjadi kota dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di Indonesia. Saat ini Kota Bekasi berkembang menjadi tempat tinggal kaum urban dan sentra industri.[2] ,kota bekasi juga dijuluki sebagai Kota Patriot dan Kota Pejuang.

BAB 2
ISI
Berdasarkan Istilah, Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan perkotaan. Kekotaan menyangkut sifat-sifat yang melekat pada kota dalam artian fisikal, social, ekonomi, budaya. Perkotaan mengacu pada areal yang memiliki suasana penghidupan dan kehidupan modern dan menjadi wewenang pemerintah kota.
Secara umum wilayah kota adalah kelompok penduduk yang bertempat
tinggal bersama-sama dalam suatu wilayah menurut peraturan-peraturan yang telah ditentukan. Kota adalah suatu wilayah yang didalamnya memiliki aksesbilitas seperti pusat pemukiman penduduk, pusat kegiatan ekonomi, pusat kegiatan politik, pusat hiburan, dan pusat kegiatan social budaya. Kota merupakan kawasan pemukiman yang secara fisik ditujukan oleh kompulan rumah yang mendominasi tata ruangnya dan memiliki berbagai fasilitas untuk mendukung kehidupan warganya secara mandiri. Kota juga merupakan sebuah area urban yang berbeda dari desa atau kampung berdasarkan ukurannya, kepadatan penduduk, kepentingan, kegiatan, atau status hukum.

Definisi Pertumbuhan Kota
Pertumbuhan dan perkembangan kota pada prisipnya menggambarkan proses berkembangnya suatu kota. Pertumbuhan kota mengacu pada pengertian secara kuantitas, yang dalam hal ini diindikasikan oleh besaran faktor produksi yang dipergunakan oleh sistem ekonomi kota tersebut. Semakin besar produksi berarti ada peningkatan permintaan yang meningkat. Indikasi ini dapat dilihat pada struktur kegiatan perekonomian dari primer kesekunder atau tersier. Secara umum kota akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan melalui keterlibatan aktivitas sumber daya manusia berupa peningkatan jumlah penduduk dan sumber
daya alam dalam kota yang bersangkutan (Hendarto, 1997).

Faktor Pertumbuhan Kota & Perkembangan Penduduk
Penyebab perkembangan suatu kota tidak disebabkan oleh satu hal saja melainkan oleh
berbagai hal yang saling berkaitan seperti hubungan antara kekuatan politik dan pasar, kebutuhan politik, serta faktor-faktor sosial budaya. Pada umumya, terdapat tiga faktor utama yang mempengaruhi perkembangan kota yaitu:
  • ·         Faktor penduduk, yaitu adanya pertambahan penduduk baik disebabkan
          karena pertambahan alami maupun karena migrasi.
  • ·         Faktor sosial ekonomi, yaitu perkembangan kegiatan usaha masyarakat.
  •         Faktor sosial budaya, yaitu adanya perubahan pola kehidupan dan tata cara masyarakat akibat pengaruh luar, komunikasi dan sistem informasi.

            Perkembangan penduduk data disebabkan oleh dua hal, yaitu secara alami(internal) dan migrasi (eksternal), perkembangan secara alami adalah yang berkaitan dengan kelahiran dan kematian yang terjadi di kota tersebut, migrasi berhubungan dengan pergerakan penduduk dari luar kota masuk ke dalam kota. Menurut Daljoeni (1987) pembahasan tentang laju perkembangan meliputi jumlah, pertambahan, kepadatan dan penyebaran. Penyebaran penduduk dipengaruhi oleh empat unsur geografis yaitu lokasi, iklim, tanah dan air.
            Di kota Bekasi, menurut Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bekasi Alexander Zulkarnain, mengatakan wilayah Kota Bekasi tiap tahun menjadi tujuan bagi para pendatang baru usai Lebaran.
Rata-rata kenaikan jumlah penduduk di Kota Bekasi mencapai 3 persen dari total jumlah penduduk 2.592.819 jiwa atau sekitar 77.785 orang pertahun.
"Kenaikan jumlah penduduk di Kota Bekasi mencapai 3 persen tiap tahun," ujar Alexander Zulkarnain, Senin (4/8).
Dia mengatakan, kenaikan 3 persen tersebut meliputi angka kematian, angka kelahiran, serta migrasi penduduk.
"Yang pasti, kenaikan jumlah penduduk selalu terjadi setelah arus balik Lebaran" ujar Alexander.
‪Pihaknya akan melakukan pengawasan administrasi terhadap para pendatang baru usai Lebaran.
"Kita memang tidak bisa melarang orang yang bermigrasi ke Kota Bekasi. Yang bisa kita lakukan adalah mengontrol tertib administrasi. Jika ingin tinggal dan menetap di Kota Bekasi, sepatutnya mereka memiliki KTP (kartu tanda penduduk) Kota Bekasi. Operasi Yustisi Kependudukan hanya untuk menyisir penduduk yang tidak memiliki KTP," katanya.
Dia menambahkan, pihaknya akan melakukan razia kependudukan dalam waktu dekat ini.
"Yang jelas, jika ingin menetap di Kota Bekasi harus memiliki KTP Kota Bekasi," imbuhnya.
Di pihak lain, tujuan bagi para pendatang baru selain bekerja di pabrik, mereka juga mengincar pekerjaan di hotel, apartemen atau mal yang banyak berdiri di Kota Bekasi.




BAB 3
PENUTUP

KESIMPULAN
            Kota adalah suatu wilayah yang didalamnya memiliki aksesbilitas seperti pusat pemukiman penduduk, pusat kegiatan ekonomi, pusat kegiatan politik, pusat hiburan, dan pusat kegiatan social budaya. Kota Bekasi adalah salah satu kita di Provinsi Jawa Barat, Kota ini merupakan bagian dari megapolitan Jabodetabek dan menjadi kota dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di Indonesia. Menurut Kepala Dinas Kependudukan Kota Bekasi tiap tahun menjadi tujuan bagi para pendatang baru, terutama seusai lebaran. Dengan rata – rata kenaikan jumlah penduduk sebesar 3% dari total jumlah penduduk 2.592.819 jiwa atau sekitar 77.785 orang pertahun, jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat tiap tahunnya.
SARAN
            Berdasarkan uraian diatas saya menyarankan agar ketika suatu kota akan merencanakan pembangunan yang mencakup pertumbuhan dan perkembangan, perlu memerhatikan beberapa aspek yaitu aspek ekonomi, sosial dan ekologi, agar pembangunan yang terjadi tidak akan menimbulkan berbagai masalah baru.

Daftar Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bioinformatika

            Istilah  bioinformatics  mulai dikemukakan pada pertengahan era  1980-an  untuk mengacu pada penerapan  komputer  dalam biolog...