Minggu, 22 Oktober 2017

Digital Cinema

DIGITAL CINEMA

  1.     Sejarah Digital Cinema
Cinema digital merujuk pada penggunaan teknologi digital untuk mendistribusikan dan menayangkan gambar bergerak. Sebuah film dapat didistribusikan lewat perangkat keraspiringan optik atau satelit serta ditayangkan menggunakan proyektor digital alih-alih proyektor filmkonvensional. Sinema digital berbeda dari HDTV atau televisi high definition. Sinema digital tidak bergantung pada penggunaan televisi atau standar HDTV, aspek rasio atau peringkat bingkai.Proyektor digital yang memiliki resolusi 2K mulai disebarkan pada tahun 2005, dan sejak tahun 2006 jangkauannya telah diakselerasi.


Sampai saat ini, proses pembuatan film yang sebenarnya dari sebuah produksi film telah menggunakan 35mm atau 70mm roll film kamera yang menggunakan tabung-tabung seluloid. Gambar kualitas yang dihasilkan oleh kamera digital dirasakan secara signifikan lebih rendah dari film, dan sementara rekaman film semakin dimotori oleh komputer untuk pasca-produksi manipulasi, proses produksi itu sendiri tetap berbasis seluloid.
Dalam teori, Digital Cinema dimulai pada akhir tahun 1980-an, ketika Sony datang dengan konsep pemasaran 'sinematografi elektronik'. Tetapi, inisiatif ini gagal. Pada akhir tahun 1990-an, dengan pengenalan perekam HDCAM dan penggantian nama dari proses 'sinematografi digital' pembuatan film menggunakan kamera digital dan peralatan terkait akhirnya mulai berjalan.
George Lucas berperan penting dalam melahirkan pergeseran ini, ketika pada tahun 2001 dia shooting 'Attack dari Klon' episode Star Wars digital, menggunakan Sony HDW-F900 HDCAM yang dilengkapi dengan lensa Panavision camcorder high-end. Ini sebenarnya adalah shooting pertama dengan kamera Sony. Sementara mampu shooting dengan gambar standar Amerika konvensional 30-frame/second interlaced, kamera ini juga bisa men-shoot 24-frames/second, standar untuk film, dan juga video progresif, video terdiri dari bingkai lengkap.
Digital Cinema merujuk pada penggunaan teknologi digital untuk mendistribusikan dan menayangkan gambar bergerak. Sebuah film dapat didistribusikan lewat perangkat keras, piringan optik atau satelit serta ditayangkan menggunakan proyektor digital alih-alih proyektor film konvensional. Digital Cinema berbeda dari HDTV atau televisi high definition. Digital Cinema tidak bergantung pada penggunaan televisi atau standar HDTV, aspek rasio atau peringkat bingkai. Proyektor digital yang memiliki resolusi 2K mulai disebarkan pada tahun 2005, dan sejak tahun 2006 jangkauannya telah diakselerasi.

Digital Cinema dapat dibuat dengan media video yang untuk penayangannya dilakukan transfer dari format 35 milimeter (mm) ke format high definition (HD). Proses transfer ke format HD melalui proses cetak yang disebut dengan proses blow up. Setelah menjadi format HD, penayangan film dilakukan dari satu tempat saja, dan dioperasikan ke bioskop lain dengan menggunakan satelit, sehingga tidak perlu dilakukan salinan film. Contohnya, dari satu bioskop di Jakarta, film dapat dioperasikan atau diputar ke bioskop-bioskop di daerah melalui satelit
  2.     Animasi
Animasi  adalah suatu rangkaian gambar diam secara inbeethwin dengan jumlah yang banyak, bila kita proyeksikan akan terlihat seolah – olah hidup (bergerak), seperti yang pernah kita lihat film – film kartun di televisi maupun dilayar lebar jadi Animasi kita simpulkan menghidupkan benda diam diproyeksikan menjadi bergerak. 3 Penggunaan animasi pada komputer telah dimulai dengan ditemukannya software komputer yang dapat dipergunakan untuk melakukan ilustrasi di komputer, membuat perubahan gambar satu ke gambar berikutnya sehingga terbentuk suatu bentuk gerakan tertentu.
·         Animasi 2D
Animasi ini yang paling akrab dengan keseharian kita. Biasa juga disebut dengan film kartun. Kartun sendiri berasal dari kata Cartoon, yang artinya gambar yang lucu. Memang, film kartun itu kebanyakan film yang lucu. Contohnya banyak sekali, baik yang di TV maupun di Bioskop. Misalnya: Looney Tunes, Pink Panther, Tom and Jerry, Scooby Doo, Doraemon, Mulan, Lion King, Brother Bear, Spirit, dan banyak lagi.
·         Animasi 3D
Perkembangan teknologi dan komputer membuat teknik pembuatan animasi 3D semakin berkembang dan maju pesat. Animasi 3D adalah pengembangan dari animasi 2D. Dengan animasi 3D, karakter yang diperlihatkan semakin hidup dan nyata, mendekati wujud manusia aslinya. Semenjak Toy Story buatan Disney (Pixar Studio), maka berlomba-­lombalah studio film dunia memproduksi film sejenis. Bermunculanlah, Bugs Life, AntZ, Dinosaurs, Final Fantasy, Toy Story 2, Monster Inc., hingga Finding Nemo, The Incredible, Shark Tale. Cars, Valian. Kesemuanya itu biasa juga disebut dengan animasi 3D atau CGI (Computer Generated Imagery). 
·         Cinema 4D
Adalah Produk dari MAXON ,software ini memang belum terkenal seperti teman-temannya yaitu 3D max dan Maya yang sering digunakan oleh para animator maupun orang banyak untuk membuat animasi ataupun arsitektur 3D. Tapi anda jangan salah, sudah banyak banget film animasi yang di buat oleh Cinema 4D diantaranya The Golden Compass, Beowulf, all three Spider-Man films, Surf's Up, Fantastic Four: Rise of the Silver Surfer, Ghost Rider, Open Season, all three Pirates of the Caribbean films, Monster House, dan masih banyak lagi.

  3.     Perbedaan Teknologi 2D, 3D, dan 4D

2D
Ciri dari format film dengan teknologi 2D ini adalah, tidak adanya benang halus, suaranya yang bagus, warnanya lebih cerah, dan tajam, namun, kekurangan dari format 2D ini adalah, resolusinya yang tidak sebesar format biasa, karena apabila semakin lebar resolusinya maka akan semakin gepeng layarnya. Bagian-bagian adegan yang tersensor (dengan cara potong adegan) lebih halus ketimbang format biasa, bahkan seperti tidak tersensor potongan adegan tersebut. Secara umum, format 2D ini memiliki gambar yang lebih halus layaknya kita menonton DVD dirumah dengan kualitas suara yang bagus.

3D
Pada saat ini sudah banyak film hollywood yang berformat 3D, bahkan beberapa film tidak memiliki versi biasanya dan hanya terdapat format 3D. Sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia mengenai film berformat 3D ini, karena format ini mengharuskan kita menggunakan kacamata 3D. Dan film-film tersebut juga memiliki efek nyata, yaitu efek gambar yang  keluar dari layar, dan hanya bisa terlihat jika kita menggunakan kacamata 3D ini. Di tahun-tahun sebelumnya, hanya film animasi sajalah yang memiliki format 3D. Namun, akibat berkembangnya kecanggihan CGI, maka film biasa seperti live action pun sudah berformat 3D. Di beberapa film 3D, bahkan tidak terdapat Subtitle nya, dikarenakan memasukan suatu subtitle ke film dengan format 3D ini akan menurunkan kualitas film sebesar 10%.

4D
Tidak berbeda jauh dengan format 3D, hanya saja efek dari film 4D ini, bukan hanya gambarnya saja yang keluar, melainkan ada getaran-getaran atau efek-efek nyata yg dihasilkan. Misalnya saja film-film animasi bertema kehidupan alam, ketika adegan di air, maka ada air yang menyipratkannya ke wajah kita, atau uap air menetes. Lalu ketika adegan gempa bumi, maka kursi yang kita duduki akan bergetar juga, memang unik dan mengasyikan tetapi para penonton pasti tidak akan fokus ke filmnya melainkan ke efeknya saja. Film berformat seperti ini tidak hanya mengacu pada layar bioskop saja, melainkan beberapa aplikasi media seperti penggerak kursi yang menghasilkan getaran, uap air, serta beberapa efek lainnya, termasuk AC yang bisa tiba-tiba berubah menjadi sangat dingin saat adegan salju, dan Heater yang dapat memanas saat adegan padang pasir. Dan format film ini pun harus diputar pada bioskop-bioskop khusus saja.

  4.     Kesimpulan

Dari materi materi yang sudah dijelaskan diatas, disimpulkan bahwa di era zaman teknologi yang sekarag ini sudah berkembang sangat pesat. Dimulai dari Film 2 dimensi sampai yang terbaru 4 dimensi, tidak menutup kemungkinan di masa yang akan dating akan terus bermunculan teknologi teknologi yang lebih unggul di banding dengan teknologi 4 dimensi ini. Ditambah lagi dengan adanya orang orang yang bekerja keras untuk mencari informasi informasi mengenai teknologi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bioinformatika

            Istilah  bioinformatics  mulai dikemukakan pada pertengahan era  1980-an  untuk mengacu pada penerapan  komputer  dalam biolog...