DIGITAL TELEVISION
1. Sejarah
Televisi
Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal
yang berfungsi sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu
yang monokrom (hitam-putih) maupun berwarna. Kata "televisi" merupakan gabungan dari
kata tele (τῆλε, "jauh") dari bahasa Yunani dan visio ("penglihatan")
dari bahasa Latin, sehingga televisi dapat diartikan sebagai “alat
komunikasi jarak jauh yang menggunakan media visual/penglihatan.” Kotak
televisi pertama kali dijual secara komersial sejak tahun 1920-an, dan sejak saat itu televisi telah menjadi barang
biasa di rumah, kantor bisnis, maupun institusi, khususnya sebagai sumber
kebutuhan akan hiburan dan berita serta
menjadi media periklanan. Sejak 1970-an, kemunculan kaset video, cakram laser, DVD dan kini cakram Blu-ray,
juga menjadikan kotak televisi sebagai alat untuk melihat materi siaran serta
hasil rekaman. Dalam tahun-tahun terakhir, siaran televisi telah dapat diakses
melalui Internet, misalnya melalui iPlayer dan Hulu.
Dari hanya
kotak yang mengeluarkan visual hitam putih, kini TV berkembang menjadi Televisi
berbasis digital, atau yang disebut Digital Television. Pada dasarnya digital television ini
merupakan suatu jenis terobosan penyiaran televisi yang inovatif yang merubah
proses transfer data analog menjadi transfer digital. Proses penyiaran
(transfer data dari server ke Televisi) dilakukan melalui udara dan dikirimkan
melalui bit data seperti transfer data pada komputer. Teknologi ini tentunya
bukanlah hal yang terlalu baru. Akan tetapi, hal yang menarik adalah proses
penyiaran ini dapat menghasilkan gambar dengan kualitas yang bagus atau dikenal
dengan HDTV (high definition TV).

2.
Sejarah Digital Television
TV digital ditunjang oleh teknologi penerima yang
mampu beradaptasi sesuai dengan lingkungannya. Sinyal digital dapat ditangkap
dari sejumlah pemancar yang membentuk jaringan berfrekuensi sama sehingga
daerah cakupan TV digital dapat diperluas. TV digital memiliki peralatan suara
dan gambar berformat digital seperti yang digunakan kamera vidio. Ditambah lagi
sinyal yang dipancarkan berasal langsung dari satelit, sehingga meski dalam
kondisi cuaca seperti apapun, gambar yang ditampilkan tetap jernis dan
berdefinisi tinggi.
Teknologi HDTV ini pertama kali dikembangkan di Jepang,
mereka mampu menggunakan teknologi pada tahun 1992 walaupun sebenarnya
teknologi ini belum mampu digunakan secara massal di Jepang. Melihat
perkembangan ini, negeri Paman Sam tentu saja tidak mau kalah dan melakukan
berbagai riset untuk mampu menggunakan teknologi ini. Usaha yang dilakukan
mereka berhasil, hal ini terbukti lewat keluarnya peraturan pemerintah di
Amerika untuk mematikan semua saluran analog pada pada tanggal 17 Februari 2009
dan menggantinya dengan siaran dalam bentuk digital secara eksklusif.
Sebenarnya Indonesia merupakan negara yang tidak kalah maju dalam dunia
pertelevisian khususnya di kawasan Asia. Siaran televisi pertama kalinya di
ditayangkan tanggal 17 Agustus 1962 yaitu bertepatan dengan peringatan Hari
Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke XVII. Pada saat itu, siaran hanya
berlangsung mulai pukul 07.30 sampai pukul 11.02 WIB untuk meliput upacara
peringatan hari Proklamasi di Istana Negara. Namun yang menjadi tonggak
Televisi Republik Indonesia (TVRI) adalah ketika Indonesia menjadi tuan rumah
Asian Games ke IV di Stadion Utama Senayan. Dengan adanya perhelatan tersebut
maka siaran televisi secara kontinyu dimulai sejak tanggal 24 Agustus 1962 dan
mampu menjangkau seluruh dua puluh tujuh propinsi yang ada pada waktu itu.
Media yang digunakan untuk menyebarkan siaran
digital diantaranya adalah:
·
Satelite
·
Web Based Television(Streaming)
·
DVD
Kenapa
sekarang orang – orang, bahkan pemerintah sendiri mulai memberi penyuluhan
untuk mengganti televisi analog dengan televise digital? Hal ini sebenarnya
karena 2 Televisi tersebut memiliki perbedaan. Perbedaan yang paling mendasar antara sistem penyiaran
televisi analog dan digital terletak pada penerimaan gambar lewat pemancar.
Pada sistem analog, semakin jauh dari stasiun pemancar televisi, sinyal yang
akan ditimbulkan akan melemah dan penerimaan gambar dari stasiun menjadi buruk
dan berbayang. Sedangkan pada sistem digital, kebalikan dari analog. Siaran
gambar yang jernih akan dapat dinikmati sampai pada titik dimana sinyal tidak
dapat diterima lagi.
Lalu
dari cara penerimaan kepada pengguna, pada TV Analog, untuk mendapatkan siaran televisi digunakan alat
penangkap sinyal yang disebut antena. Pada siaran televisi analog, semakin jauh
letak antena dari stasiun pemancar televisi, sinyal yang diterima akan melemah
dan mengakibatkan gambar yang diterima oleh pesawat televisi menjadi buruk dan
berbayang. Sedangkan pada TV Digital, proses penerimaan sinyal gambar, suara,
dan data yaitu menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi.
Kemudian dari cara produksinya, resolusi
perangkat TV Digital bisa diatur di angka 480p (SD = Standar Definition) atau
bahkan di 780p atau 1080i / p yang dikenal sebagai HD atau high definition. HD
memungkinkan untuk meningkatkan ukuran TV tanpa mengorbankan kualitas gambar
pada layar. TV Analog menggunakan resolusi SD. Meskipun telah ada upaya untuk
mengimplementasikan HDTV untuk TV Analog, akan tetapi persyaratan dalam hal
bandwidth yang terlalu besar sehingga tidak mungkin diterapkan.
Dalam produksinya, TV Analog biasanya
terbatas pada ukuran di bawah 30 inci karena membuat ukuran layar lebih besar
menimbulkan tantangan yang lebih besar tanpa keuntungan nyata dalam kualitas
gambar. Sementara TV Digital telah berkembang hingga dapat memiliki layar
dengan ukuran lebih dari 50 inci.
4. Dampak TV Digital
·
Perlunya pesawat TV baru atau paling tidak kita perlu membeli
TV Tuner baru yang harganya bisa dibilang cukup mahal.
·
Mahalnya perangkat transmisi dan operasional broadcast berbasis
tehnologi digital merupakan persoalan tersendiri bagi kemampuan industri
televisi di Indonesia.
·
Bagaimana soal akses pada jaringan media serta kondisi sistem
akses itu sendiri. Persoalan seperti pengaturan decoder TV digital maupun
content media menjadi layak kaji dalam hal ini.
·
Dalam era penyiaran digital, teknologi penyiaran, teknologi
komunikasi, dan teknologi internet sudah menyatu dalam satu media transmisi.
Dengan demikian akses masyarakat untuk memperoleh ataupun menyampaikan
informasi menjadi semakin mudah dan terbuka
.
5.
Kesimpulan
Layar yang ada pada televisi saat ini telah berkembang
dengan sangat pesat. Dari mulai perkembangan televisi layar datar hingga
teraplikasikan pada handphone dan ipod. Bahkan saat ini layar komputer pun bisa
kita gunakan untuk menonton televisi. Selain itu, bahkan tidak jarang pula
orang menggunakan layar televisi mereka hanya untuk memainkan video game
kesukaan mereka. Perubahan-perubahan ini masih akan terus berlanjut karena
proses revolusi digital yang berkembang sangat pesat akhir-akhir ini, dan dunia
digital television termasuk salah satu medan pertempuran utama dalam hal ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar