Minggu, 22 Oktober 2017

Digital Television

DIGITAL TELEVISION


  1.     Sejarah Televisi

Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang berfungsi sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu yang monokrom (hitam-putih) maupun berwarna. Kata "televisi" merupakan gabungan dari kata tele (τῆλε, "jauh") dari bahasa Yunani dan visio ("penglihatan") dari bahasa Latin, sehingga televisi dapat diartikan sebagai “alat
komunikasi jarak jauh yang menggunakan media visual/penglihatan.” Kotak televisi pertama kali dijual secara komersial sejak tahun 1920-an, dan sejak saat itu televisi telah menjadi barang biasa di rumah, kantor bisnis, maupun institusi, khususnya sebagai sumber kebutuhan akan hiburan dan berita serta menjadi media periklanan. Sejak 1970-an, kemunculan kaset videocakram laserDVD dan kini cakram Blu-ray, juga menjadikan kotak televisi sebagai alat untuk melihat materi siaran serta hasil rekaman. Dalam tahun-tahun terakhir, siaran televisi telah dapat diakses melalui Internet, misalnya melalui iPlayer dan Hulu.
Dari hanya kotak yang mengeluarkan visual hitam putih, kini TV berkembang menjadi Televisi berbasis digital, atau yang disebut Digital Television. Pada dasarnya digital television ini merupakan suatu jenis terobosan penyiaran televisi yang inovatif yang merubah proses transfer data analog menjadi transfer digital. Proses penyiaran (transfer data dari server ke Televisi) dilakukan melalui udara dan dikirimkan melalui bit data seperti transfer data pada komputer. Teknologi ini tentunya bukanlah hal yang terlalu baru. Akan tetapi, hal yang menarik adalah proses penyiaran ini dapat menghasilkan gambar dengan kualitas yang bagus atau dikenal dengan HDTV (high definition TV).
 
  2.     Sejarah Digital Television

TV digital ditunjang oleh teknologi penerima yang mampu beradaptasi sesuai dengan lingkungannya. Sinyal digital dapat ditangkap dari sejumlah pemancar yang membentuk jaringan berfrekuensi sama sehingga daerah cakupan TV digital dapat diperluas. TV digital memiliki peralatan suara dan gambar berformat digital seperti yang digunakan kamera vidio. Ditambah lagi sinyal yang dipancarkan berasal langsung dari satelit, sehingga meski dalam kondisi cuaca seperti apapun, gambar yang ditampilkan tetap jernis dan berdefinisi tinggi.
Teknologi HDTV ini pertama kali dikembangkan di Jepang, mereka mampu menggunakan teknologi pada tahun 1992 walaupun sebenarnya teknologi ini belum mampu digunakan secara massal di Jepang. Melihat perkembangan ini, negeri Paman Sam tentu saja tidak mau kalah dan melakukan berbagai riset untuk mampu menggunakan teknologi ini. Usaha yang dilakukan mereka berhasil, hal ini terbukti lewat keluarnya peraturan pemerintah di Amerika untuk mematikan semua saluran analog pada pada tanggal 17 Februari 2009 dan menggantinya dengan siaran dalam bentuk digital secara eksklusif.
Sebenarnya Indonesia merupakan negara yang tidak kalah maju dalam dunia pertelevisian khususnya di kawasan Asia. Siaran televisi pertama kalinya di ditayangkan tanggal 17 Agustus 1962 yaitu bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke XVII. Pada saat itu, siaran hanya berlangsung mulai pukul 07.30 sampai pukul 11.02 WIB untuk meliput upacara peringatan hari Proklamasi di Istana Negara. Namun yang menjadi tonggak Televisi Republik Indonesia (TVRI) adalah ketika Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games ke IV di Stadion Utama Senayan. Dengan adanya perhelatan tersebut maka siaran televisi secara kontinyu dimulai sejak tanggal 24 Agustus 1962 dan mampu menjangkau seluruh dua puluh tujuh propinsi yang ada pada waktu itu.
Media yang digunakan untuk menyebarkan siaran digital diantaranya adalah:
·         Satelite
·         Cable
·         Web Based Television(Streaming)
·         DVD
  3.     Perbedaan TV Digital dengan TV Analog

Kenapa sekarang orang – orang, bahkan pemerintah sendiri mulai memberi penyuluhan untuk mengganti televisi analog dengan televise digital? Hal ini sebenarnya karena 2 Televisi tersebut memiliki perbedaan. Perbedaan yang paling mendasar antara sistem penyiaran televisi analog dan digital terletak pada penerimaan gambar lewat pemancar. Pada sistem analog, semakin jauh dari stasiun pemancar televisi, sinyal yang akan ditimbulkan akan melemah dan penerimaan gambar dari stasiun menjadi buruk dan berbayang. Sedangkan pada sistem digital, kebalikan dari analog. Siaran gambar yang jernih akan dapat dinikmati sampai pada titik dimana sinyal tidak dapat diterima lagi.
Lalu dari cara penerimaan kepada pengguna, pada TV Analog, untuk mendapatkan siaran televisi digunakan alat penangkap sinyal yang disebut antena. Pada siaran televisi analog, semakin jauh letak antena dari stasiun pemancar televisi, sinyal yang diterima akan melemah dan mengakibatkan gambar yang diterima oleh pesawat televisi menjadi buruk dan berbayang. Sedangkan pada TV Digital, proses penerimaan sinyal gambar, suara, dan data yaitu menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi.
Kemudian dari cara produksinya, resolusi perangkat TV Digital bisa diatur di angka 480p (SD = Standar Definition) atau bahkan di 780p atau 1080i / p yang dikenal sebagai HD atau high definition. HD memungkinkan untuk meningkatkan ukuran TV tanpa mengorbankan kualitas gambar pada layar. TV Analog menggunakan resolusi SD. Meskipun telah ada upaya untuk mengimplementasikan HDTV untuk TV Analog, akan tetapi persyaratan dalam hal bandwidth yang terlalu besar sehingga tidak mungkin diterapkan.
Dalam produksinya, TV Analog biasanya terbatas pada ukuran di bawah 30 inci karena membuat ukuran layar lebih besar menimbulkan tantangan yang lebih besar tanpa keuntungan nyata dalam kualitas gambar. Sementara TV Digital telah berkembang hingga dapat memiliki layar dengan ukuran lebih dari 50 inci.
  4.     Dampak TV Digital
·         Perlunya pesawat TV baru atau paling tidak kita perlu membeli TV Tuner baru yang harganya bisa dibilang cukup mahal.
·         Mahalnya perangkat transmisi dan operasional broadcast berbasis tehnologi digital merupakan persoalan tersendiri bagi kemampuan industri televisi di Indonesia.
·         Bagaimana soal akses pada jaringan media serta kondisi sistem akses itu sendiri. Persoalan seperti pengaturan decoder TV digital maupun content media menjadi layak kaji dalam hal ini.
·         Dalam era penyiaran digital, teknologi penyiaran, teknologi komunikasi, dan teknologi internet sudah menyatu dalam satu media transmisi. Dengan demikian akses masyarakat untuk memperoleh ataupun menyampaikan informasi menjadi semakin mudah dan terbuka
.
  5.     Kesimpulan

Layar yang ada pada televisi saat ini telah berkembang dengan sangat pesat. Dari mulai perkembangan televisi layar datar hingga teraplikasikan pada handphone dan ipod. Bahkan saat ini layar komputer pun bisa kita gunakan untuk menonton televisi. Selain itu, bahkan tidak jarang pula orang menggunakan layar televisi mereka hanya untuk memainkan video game kesukaan mereka. Perubahan-perubahan ini masih akan terus berlanjut karena proses revolusi digital yang berkembang sangat pesat akhir-akhir ini, dan dunia digital television termasuk salah satu medan pertempuran utama dalam hal ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bioinformatika

            Istilah  bioinformatics  mulai dikemukakan pada pertengahan era  1980-an  untuk mengacu pada penerapan  komputer  dalam biolog...