Sabtu, 04 November 2017

Digital Divide (Kesenjangan Digital)

DIGITAL DIVIDE

Di era globalisasi seperti sekarang, penguasaan teknologi merupakan salah satu kunci untuk dapat bersaing antara individu satu dengan yang lain. Tertinggal akan berkembangnya teknologi dapat menjadi sebuah kesalahan yang fatal, ibarat kata orang lain sudah bepergian menggunakan kendaraan bermesin sedangkan kita masih menggunakan kendaraan bertenaga hewan.

Dengan kondisi seperti ini dapat dilihat bahwa ICT (Information & Communication Technology) telah membuat sebuah perubahan besar didalam kehiduan. Khususnya dibidang Komputer & Internet yang membuat orang-orang semakin cepat mendapat dan bertukar informasi serta mengubah cara berkomunikasi orang-orang.


Di balik teknologi yang sudah maju seperti sekarang, terkadang kita lupa bahwa masih ada orang-orang yang belum bisa merasakan kemajuan teknologi ini. Entah karena permasalahan ekonomi ataupun geografis. Penyebaran yang kurang merata seperti inilah yang menyebabkan terjadinya kesenjangan digital atau yang lebih dikenal dengan Digital Devide.

Istilah ini mulai dikenal pada tahun 1990 untuk mendeskripsikan perbedaan antara orang yang dapat mengakses internet dengan orang yang tidak bisa mengakses internet. Sampai sekarang hal ini masih terus terjadi, terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia contohnya. Kesenjangan yang terjadi kebanyakan terjadi karena faktor ekonomi, dimana orang-orang tidak dapat membeli perangkat yang dapat menunjang akses internet. Ditambah lagi biaya untuk membeli kuota internet yang relative mahal.

Selain faktor ekonomi, terdapat juga faktor geografis yang menjadi terjadinya kesenjangan digital. Kenapa bisa demikian? Hal ini dikarenakan sulitnya membangun fasilitas jaringan, terutama di daerah pedalaman seperti di Papua misalnya. Hal ini menyebabkan di daerah tersebut sulit untuk mendapat akses internet.

Selain dua faktor tersebut masih ada faktor lain yang menyebabkan terjadinya kesenjangan digital. Diantaranya ialah faktor budaya. Ya, budaya dapat menjadi faktor yang menyebabkan kesenjangan digital. Misalkan yang terjadi pada Suku Badui, mereka memilih untuk tidak bersentuhan dengan teknologi ataupun dunia luar, meski ada beberapa bagian suku yang mulai mempelajari teknologi.

Selain itu masih ada penyebab terjadinya kesenjangan digital, misalnya permasalahan pada infrastruktur yang tidak mendukung, kurangnya SDM yang handal dalam mengoperasikan atau mengakses informasi, kurangnya konten berbahasa Indonesia juga menjadi salah satu penyebab kesenjangan digital karena tidak semua orang dapat mengerti bahasa asing.


Diantara banyaknya faktor penyebab Digital Divide, terdapat beberapa solusi untuk mengurangi hal tersebut. Diantaranya adalah dengan menyaipkan masyarakat agar dapat menangani perkembangan teknologi dan informasi, menerima informasi dengan baik, menilai dengan tepat mana informasi yang baik, memutuskan serta memilih informasi yang tersedia, apakah informasi tersebut benar atau hanya bualan orang-orang yg tidak bertanggung jawab. Kemudian dengan membangun fasilitas telekomunikasi antara daerah kota dengan desa. Serta meningkatkan kemampuan berbahasa asing terutama bahasa inggris. Dan harus bisa membedakan waktu untuk bermain internet dengan waktu berkomunikasi secara langsung dengan orang-orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bioinformatika

            Istilah  bioinformatics  mulai dikemukakan pada pertengahan era  1980-an  untuk mengacu pada penerapan  komputer  dalam biolog...